Rabu, 11 Juni 2008

Kejar Setoran

Beli sebanyak-banyaknya, jual sebanyak-banyaknya (over selling), begitulah kurang lebih langkah lazim yang dilakukan oleh pebisnis jasa sambungan internet. Apakah salah? Jelas tidak. Itu realistis, itu kenyataan :-) Barangkali karena kebanyakan kalangan di luar para pebisnis itu, tidak pernah berpikir bahwa dengan internet, maka ada banyak hal atau masalah terselesaikan. Seperti halnya dengan telepon, orang tidak pernah berpikir bahwa dengan telepon, akan ada banyak hal atau masalah yang terselesaikan. Layanan telepon masih dipandang sebagai kebutuhan individual, yang - maaf - bisa dipalak. Itulah mengapa layanan telepon di negara ini menjadi mahal dibanding yang lain. Karena selain penyedia layanan telepon, tidak ada satu pihak pun yang merasa berkepentingan untuk mempermudah seseoarang mendapatkan layanan itu. Kita lihat internet, sama saja, bukan? Buang duit berapa (investasi), dapatnya berapa. Konsekuensi logisnya, akan ada komentar-komentar seperti: bisnis dengan margin yang sempit. dst..dst...

Perkembangan internet itu sendiri, tidak juga kalau dibilang jalan di tempat, bahkan boleh dibilang telah maju dengan pesat. Sayangnya semua masih dikembangkan dengan pola pikir konvensional: kejar setoran. Ada hal yang menarik seperti yang diungkapkan oleh CEO Google dalam satu
wawancara. Kita tahu, banyak hal-hal yang sangat menguntungkan bagi, misalnya, bank atau yang lain dengan adanya internet, tak urung belum bisa menggerakkan atau mengarahkan pikiran mereka untuk membangun bersama. Lepas dari sudah seringkali mereka mengeluarkan kocek yang sama sekali tidak sedikit untuk membiayai iklan di televisi, radio dan media cetak. Ironis, bukan? :D

Lalu, bagaimana caranya? Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.

2 komentar:

Black_Claw mengatakan...

PERTAMAX!

Black_Claw mengatakan...

wah, karna pertamax jadi ndak baca konten, ternyata berkaitan erat dengan keadaan saya di Dompu =))